Review Buku Creative Islamic Parenting
Bekal untuk si Buah Hati
Ruang Resensi | Anak adalah aset yang sangat penting dan berharga bagi orang tua. Bukan hanya sebagai penyejuk mata, tapi jua menjadi amal jariah untuk keduanya.
Akan tetapi, anak yang shaleh tidak serta merta lahir begitu saja, atau bisa diperoleh sekejap mata. Harus ada usaha dan upaya ekstra untuk mewujudkannya.
Buku Creative Islamic Parenting bisa menjadi salah satu rujukan bagi orang tua untuk membekali si buah hati. Sehingga tidak lagi kebingungan untuk menentukan arah dan tujuan dalam pendidikannya.
Ringkasan Buku Creative Islamic Parenting
Creative Islamic Parenting memiliki 27 poin pembahasan. Dimulai dari “Menanamkan Nilai Iman” sampai pada "Pendidikan Seks" pada anak. Setiap poin dibahas dengan sangat lugas dan gamblang, menjadikannya begitu mudah dipahami.
Ada banyak poin menarik dalam buku ini. Misal poin lima, Seorang Anak Harus Dididik dengan Kebebasan dan Kemuliaan bukan Perbudakan.
Kebebasan di sini bukan dibiarkan begitu saja tanpa pengawasan, sehingga berbuat sewenang-wenang dan sekehendak hati. Melainkan bebas dengan artian tetap diikat dengan rambu-rambu syariat.
Kebebasan di sini bermakna seorang anak diberi hak untuk mengambil keputusan dan menentukan pilihan. Diberi kesempatan untuk bersuara dan mengeluarkan pendapat dalam dialog keluarga. Termasuk pula dalam urusan memilih keahlian maupun pekerjaan.
Jika seorang anak tumbuh dalam paksaan dan tekanan, juga tak memiliki kesempatan untuk membuat keputusan dan pilihan, maka akan terbentuk karakter yang membeo, minder, dan ketergantungan.
Contohnya, seorang laki-laki yang berumur 24 tahun dan sudah berumah tangga, masih mengadu dan meminta pendapat ibunya saat bertengkar dengan istrinya.
Poin selanjutnya dari buku Creative Islamic Parenting ialah Rasa Malu (h. 99). Seorang anak harus diajarkan rasa malu. Namun, pengelolaannya harus tepat dan sesuai. Jangan sampai rasa malu yang merupakan sifat mulia, berubah menjadi belati karena tidak pada tempatnya. Lalu melahirkan generasi lemah, pengecut, dan pasrah.
Rasa malu di sini sebagaimana diajarkan oleh tuntunan syariat; malu dalam berpakaian (sederhana, tidak berlebih-lebihan), malu ketika berbicara meninggikan suara, malu ketika melihat sesuatu yang tak layak dipandang, dst.
Adapun malu yang keliru adalah perasaan tidak berdaya saat ingin mengungkapkan sesuatu. Tidak sanggup menyampaikan kebenaran. Termasuk pula dalam mengekspresikan perasaannya sendiri.
Poin lainya dalam buku Creative Islamic Parenting berjudul Tidak Ada Tempat Bagi Pemalas. Dalam topik ini, orang tua diharapkan mampu mengajarkan tanggung jawab kepada anaknya. Jangan membiasakannya selalu dilayani; keperluan dan kebutuhannya disiapkan, makan dan minum dihidangkan, kamar tidur dibersihkan, bahkan pakaian pun dicucikan. Sehingga terbentuklah seorang anak manja yang tak bisa apa-apa.
Pada akhirnya, pola tersebut membuat anak tak mengerti peran dan tanggung jawab. Bahkan, hanya menjadi beban.
Sebaliknya, anak yang sudah diajarkan peran dan tanggung jawab dalam keluarga akan lebih mudah mandiri dan menorehkan prestasi.
Kelebihan dan Kelemahan Buku Creative Islamic Parenting
Selain topik-topik menarik, buku Creative Islamic Parenting juga dilengkapi dengan hadits-hadits yang semakin menguatkan materi. Selain itu desain dan layout buku sangat eye catching. Juga ada lembaran untuk pemilik buku dan mapping book yang berisi poin-poin inti dari pembahasan buku.
Akan tetapi, ada rasa kecewa terhadap buku ini karena disampul ada tag Sukses Mendidik Anak dari Bayi hingga Menjelang Baligh. Nyatanya, isinya tidak sesuai ekspektasi. Pola pendidikan di dalam buku ini masih bersifat umum, tidak runut dari bayi hingga baligh.
Adanya, pola pendidikan untuk anak yang sudah cukup besar, sekitar 6 tahun ke atas.
Identitas Buku:
Penerbit: Zaduna
Tahun Terbit: Cetakan V 2022
Tebal: 180+
ISBN: 978-623-96471-4-8
 |
| Mapping Book |
 |
| Lembar Pemilik |
0 comments