Review Buku Bicara Itu Ada Seninya
Saat Bicara Jadi Lebih dari Sekadar Ucapan
Jika di bidang musik ada seorang yang buta nada, maka dalam hal bicara ada orang yang buta ucapan.
Ruang Resensi | Demikianlah, kalimat prolog yang ditulis oleh Oh Su Hyang
dalam Bicara Itu Ada Seninya.
Oh Su Hyang adalah seorang dosen dan pakar ilmu komunikasi
di Korea Selatan. Beliau memulai karir berbicaranya sejak SMA, disusul debut
menjadi reporter, sampai menjadi penyanyi. Dengan trial and error yang tak
terhitung jumlahnya, kini beliau memetik hasilnya.
Dalam buku ini, Oh Su Hyang menegaskan bahwa kemampuan
berbicara bukanlah bawaan dari lahir, melainkan skill yang bisa diajarkan dan
ditingkatkan, dan dia sendiri adalah buktinya.
Bicara Itu Ada Seninya, tidak diklaim sebagai buku untuk
kalangan khusus, melainkan diperuntukkan bagi siapa saja yang ingin bertumbuh,
berkembang, dan berubah, serta memperbaiki kemampuan berbicara.
Review Buku Bicara Ada Seninya per Bab
Bab I: Perbedaan Juara I dan 2 Terletak pada Ucapannya
Bab satu memiliki 7 poin; mulai dari kesan pertama, nyawa
logika, story telling, penyebab takut bicara, bahasa nonverbal, mengubah cara
bicara, mengubah yang tidak mungkin menjadi mungkin.
Masing-masing dari poin ini tidak saling terikat, tapi masih dalam kesatuan. Bila ditarik secara garis besar, bab ini mengatakan bahwa berbicara bisa mengubah seluruh hidup, atasi ketakutan dan berbicaralah menggunakan logika.
Bab II: Pintar Mendengar Pandai Berbicara
Ada banyak pembahasan menarik dalam bab ini, salah satunya
adalah penggunaan rumus:
C = Q × P × R
Communication: Question × Praise × Reaction.
Komunikasi bisa terbangun dengan pertanyaan dan akan lebih baik ketika dilengkapi dengan pujian serta reaksi. Bab ini ditutup dengan empat teknik mendengarkan; respon, dengarkan hingga selesai, simpulkan, dan ikuti.
Bab III: Ucapan yang Membuat Lawan Bicara Memihak Kita
Pada bab tiga ini, buku Bicara Ada Seninya yang ditulis Oh
Su Hyang lebih condong kepada masalah marketing. Salah satunya pembahasan
terkait lunch box 39.000. Produk yang dibuat oleh sebuah perusahaan kecil ini
sukses melejit di pasaran. Padahal, produknya minim publisitas dan pemasaran.
Ketika ketua tim marketingnya ditanya, apa rahasianya,
beliau menjawab bahwa kami menentukan value (nilai) yang tepat.
Jika dalam berbisnis, sebuah produk harus memiliki nilai yang sesuai, maka demikian pula dalam hal berbicara. Berbicara dengan nilai dan kadar yang tepat bisa mendatangkan kesempatan dan peluang, bahkan membuat komunikasi mengalir dan mudah dipahami.
Bab IV: Beratnya Ucapan
Ditentukan oleh Dalamnya Isi
Salah satu sub judul dalam bab ini adalah, Dalamnya
Ucapan Berasal Dari Membaca. Oh Su Hyang menampilkan sosok Oprah Winfrey
sebagai penguat statementnya. Oprah Winfrey mengatakan bahwa membaca buku
memberi pengaruh yang sangat besar dalam hidupnya. Membaca buku membuatnya
memiliki harapan, dan mengetahui bahwa banyak orang yang sama sepertinya.
Oh Su Hyang ingin menekankan, bahwa kecerdasan yang dimiliki
oleh Oprah Winfrey atau pengetahuannya terkait politik, ekonomi, buadaya,
sejarah, dan seni, tentu tidak lepas dari kebiasaan membaca buku.
Apa yang diketengahkan oleh Oh Su Hyang dalam bab ini sangatlah benar. Susunan kalimat-kalimat yang indah dan ungkapan-ungkapan yang memiliki makna, serta diksi-diksi yang dalam, diperoleh dari wawasan yang luas. Dan wawasan yang luas bisa diperoleh dengan membaca.
Bab V: Suara Bagus Bukan Bawaan Dari Lahir
Pada bab terakhir Bicara Itu Ada Seninya, Oh Su Hyang menggarisbawahi,
bahwa suara bagus bukanlah bawaan dari lahir, melainkan suatu yang bisa dilatih
dan ditekuni. Oh Su Hyang sudah melakukan latihan yang panjang, hingga
mendapatkan suara seperti sekarang ini.
Kelebihan dan Kekurangan Bicara Itu Ada Seninya
Buku ini sangat cocok untuk orang-orang yang ingin
mempelajari seni berbicara. Ada banyak hal positif yang bisa ditemukan di buku
ini. Oh Su Hyang tidak hanya memberikan teori, tapi juga contoh-contoh nyata,
sehingga lebih mudah dipahami dan diaplikasikan.
Selain itu, bahasa yang digunakan juga sederhana sehingga seusai
untuk berbagai kalangan. Tips-tips yang ditawarkan oleh Oh Su Hyang juga bersifat
praktis dan relevan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik secara
personal maupun profesional.
Walaupun demikian, buku ini cenderung umum dan tidak terlalu
inovatif. Bagi pembaca yang sudah familiar dengan topik komunikasi, konsep yang
ada mungkin terlalu mendasar dan tidak menawarkan wawasan baru.
Beberapa pembaca mungkin akan merasakan bahwa buku ini
terlalu fokus pada pengalaman pribadi penulis, serta menggunakan pendekatan
budaya khas Korea Selatan, sehingga tidak memberikan perspektif yang cukup luas
dan mungkin kurang relevan dengan pembaca yang memiliki budaya berbeda.
Identitas Buku:
Judul Asli: The Secret Habits to Master Your Art of Speaking
Penulis: Oh Su Hyang
Tahun terbit: 2021 (cet. ke 23)
Penerbit: Bhuana Ilmu Populer
Tebal: 238 hal
Genre: Self Improvement
ISBN: 978-602-455-392-0
Demikian review buku Bicara Itu Ada Seninya Oh Su Hyang.
Semoga bermanfaat.
Baca juga: Review Man's Search for meaning Viktor Frankl
0 comments